Jumat, 30 Juli 2010

Tari Rangguk Kumun

MisterikerinciSejarah Kumun tak terlepas dari pengaruh-pengaruh kerajaaan yang berkuasa disekitar Kerinci pada umumnya.Seperti kerajaan Pagaruyung di Sumater Barat. Dan kerajaan melayu Jambi di Muara takus.
Hal ini di tandai beberapa situs purba yang menandai adanya pertemuan-pertemuan yang melambangkana adanya pengakuan oleh raja-raja kedua kerajaan tersebut.Dari zaman itu berkembang dengan pesat seni dan budaya yang berasilimasi dengan perkembangan budaya islam dari kedua kerajaan tersebut.
Kecamatan kumun Debai terbentuk dari sembilan desa yang terbentang dari desa Air Teluh yang berbatasan dengan kecamatan Sungai penuh sampai ke Desa Renah kayu Embun di kaki Gunung Raya yang berbatasan dengan Bengkulu. Dan didesa Debai mempunyai sejarah tersendiri pada masa penjajahan Belanda diujung Timur yang berbatas dengan Setinjau Laut.
Kumun Debai dengan jumlah penduduk 14.826 jiwa dimana roda perekonomian yang mengerakkan segi-segi kehidupan 75% adalah pertanian,dengan sifat gotong-Royong yang telah mendarah daging,kental dengan unsure seni dan budaya.

Tari Rangguk
Tari rangguk terus dilestarikan hingga sekarang,sebagai asset daerah dan memperkaya budaya nasional.Tari rangguk dibawakan oleh remaja-remaja putrid dengan membaea rebana.Rabana adalah artinya Rab,tuhan. Penari mengunakan khas kerinci yang disebut kuluk berhiaskan 40 cincin dan 9 kunci yang berhiaskan manik-manik yang berkilau.

Tari Piring
Tari piring sangat kental dengan nuansa magis.Penari adalah putra-putri yang masih remaja.Gerakan yang ditarikan ada gerakan silat.Ada gerakan lompat harimau,Salto,memutar Piring.Gerakan tarian lebih pencak